Artikel Semasa

Ma'rifat




Ma'rifat itu dari kata Arab yang bila diterjemahkan kepada bahasa nusantara membawa maksud mengenal.

Ma'rifat itu adalah proses akhir pencarian tentang Ad-Din, justeru menjadi awal beragama secara sejati. Awalluddina Ma'rifatullah ertinya awalnya Ad-Din adalah dengan mengenal Allah.

Kerana dengan mengenal Dia yang sebenarnya, barulah seseorang berinteraksi dengan Ad-Din yang sebenarnya pula.

Jadi bagaimana cara mengenal dengan sebenar-benar kenal??

BERIMANLAH !!!

Adakah kita yakin telah beriman?? Adakah Keislaman kita menjamin kita telah beriman?? Sebenarnya belum.. kerana Islam itu dalam konteks yang yang mudah difahami adalah berserah. Berserah apa ? Berserah diri..tapi belum lagi tunduk secara lahiriah. Ini sesuai dengan firman Allah S.W. T di Dalam Al-Quran :

Orang-orang arab Badui itu berkata: yang dimaksud adalah segolongan dari kalangan Bani Asad (”kami telah beriman”) yakni hati kami telah beriman. (Katakanlah) kepada mereka : (”kalian belum beriman, tapi katakanlah : ’kami telah berserah diri”), artinya, kami telah tunduk secara lahiriah, (karena masih belumlah) yakni masih belum lagi (iman masuk ke dalam hati kalian) sampai sekarang hanya saja hal itu baru merupakan dugaan bagi kalian (dan jika kalian taat kepada Allah dan Rosul-Nya) yakni dengan cara beriman yang sesungguhnya dan taat dalam segala hal (Dia tidak akan mengurangi) dia tidak akan mengurangkan (amal-amal kalian) yakni pahala amal-amal kalian (barang sedikitpun; sesungguhnya Allah Maha Pengampun) kepada orang-orang mu’min (lagi Maha Penyayang.”) kepada mereka. (Al-Hujurat:14).

Jadi bagaimana beriman yang sebenarnya? Serahkanlah sepenuhnya..sepenuhnya bukan hanya di bibir, tapi juga dihati.

Iman yang benar adalah beriman kepada Allah dan Rosul-Nya, kemudian tidak ragu-ragu dan kukuh dalam keimanan serta berjihad, rela berkorban dalam membela Agama Allah, demi berharap Ridha-Nya. Iman yang tidak benar seperti ditunjukan oleh Arab Badui iman yang lemah yang hanya muncul dalam mulutnya saja, untuk meminta perlindungan agar harta dan jiwanya tetap selamat.

Jadi mengenal Allah itu bukan dengan cara berimaginasi...jika berimaginasi kita cenderung untuk membayangkan...jika kita membayangkan, sudah tentulah bayangan kita itu adalah atas kehendak kita sendiri..sedangkan Allah itu bukanlah sesuatu yang boleh dibayang-bayangkan..

Jika seseorang hanya mengenal imaginasi dirinya sendiri tentang Allah, seharusnya perlu dipertanyakan apakah kita benar-benar berjalan di atas Ad-Din (agama) ? Atau kita hanya berimaginasi tentang Ad- Din itu ?? Jadi, kembalilah semula kepada iman..Berimanlah..Insyaallah diberi petunjuk...

Ayuh sobat buat bahan tafakur..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

SYARI'AT HAKIKI Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Imej tema oleh richcano. Dikuasakan oleh Blogger.